Antara Manusia Dan Burung

Burung Untuk Kehidupan
Antara Manusia Dan Burung


(Jangan Kau Ubah Pujian Menjadi Ratapan)

by, Ramli Usman, S.Pi. *)

Jangan dikira kicauan burung itu tidak mengandung makna. Kicauannya merupakan tasbih dan pujian kepada Sang Maha Pencipta. Kicauan mereka sebagai ungkapan kegirangan dan bukti syukurnya kepada Sang Khaliq yang telah menganugerahi alam yang indah. Maka jangan pernah kamu mencoba merubah kicauan burung menjadi "jeritan, ratapan, duka dan makian" kepada manusia yang telah mendzalimi mereka dengan mengurungnya walau dalam sangkar emas sekalipun. Antara Manusia Dan Burung

 

Salah satu mahkluk hidup yang begitu dekat dengan kehidupan manusia ialah burung. Burung mendiami hampir seluruh permukaan bumi mulai dari sekitar rumah, rimba belantara, samudra hingga daerah kutub bisa kita menjumpai burung.

 

Burung adalah kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap, sehingga ia senang terbang tinggi di awan dan hinggap di dahan dan ranting pepohonan.

 

Mendengar merdunya suara yang bisa mendatangkan ketenangan, mendatang inspirasi atau sekadar untuk hiburan. Mungkin itu sedikit alasan mengapa kehadiran burung begitu menyenangkan untuk kita.

 

Sebagai bagian dari ekosistem, peran burung tentu jauh lebih besar bermanfaat bahkan bisa dianggap vital. Untuk itu, menjadi penting jika kita lebih jauh memahami akan pentingnya kehadiran burung bagi kehidupan.

 

Dengan begitu, kekayaan jenis burung secara sadar akan kita jaga supaya lestari, akhirnya bisa mendatangkan maslahat bagi kita sendiri.

 

Burung berjasa bagi manusia dilihat dari dua posisi yaitu sebagai objek atau subjek. Sebagai objek, burung bermanfaat secara langsung bagi manusia dimana memiliki dua jasa yaitu cultural services dan provisioning services.

 Antara Manusia Dan Burung

Disisi lain, burung sebagai subjek, berperan sebagai aktor ekologi juga memiliki dua jasa yaitu regulating services dan supporting service.  Baik secara langsung maupun tidak langsung kedua jasa itu bermakna penting bagi kita. Lebih lengkapnya masing-masing dijelaskan sebagai berikut.

Cultural services

Cultural services  bisa diartikan sebagai jasa lingkungan yang berupa manfaat non-materi seperti pendalaman spiritual, sumber pengetahuan, refleksi, rekreasi, dan estetik. Sebagian besar negara ataupun instansi menggunakan burung sebagai lambang atau simbol inspirasi. Seperti Indonesia yang menjadikan Garuda Pancasila sebagai lambang negara yang diyakini sebagai Elang Jawa.

(Nisaetus bartelsi).

 

Provisioning services

Provisioning services dapat diartikan sebagai jasa lingkungan yang manfaatnya berupa materi fisik seperti air bersih, bahan pangan, sandang, papan, bahan bakar. Sebagai salah satu sumber daya hayati burung memiliki jasa lingkungan ini. Burung dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan untuk memenuhi asupan protein misalnya burung dara, ayam, telur puyuh dll.

 

Regulating services

Regulating services bermakna jasa lingkungan berupa pengaturan ekosistem yang bersifat jangka pendek yang manfaatnya secara langsung dapat kita rasakan, seperti pengaturan air, iklim, udara, penyerbukan, pengendalian hama. Burung pemakan buah (frugivora) dikenal sebagai ‘petani hutan’. Mereka membantu penyebaran biji tanaman dengan jarak begitu jauh dari pohon induk. Hal ini menguntungkan tanaman dalam menjaga kualitas genetik dan kesuksesan dalam berkecambah.

 

Supporting services

Supporting services  berbeda dari ketiga jasa lingkungan sebelumnya yaitu manfaatnya dirasakan secara tidak langsung berupa pengaturan ekosistem yang bersifat jangka panjang seperti rantai makanan dan pembentukan kesuburan tanah. Burung sebagai pengontrol populasi kumbang pohon dapat menjaga ketahanan pohon dari kerubuhan. Penurunan populasi burung dapat menyebabkan fragmentasi hutan karena rentan roboh akibat dari meledaknya populasi kumbang pohon.

 

Natural indication

Natural indication adalah sebagai tanda terhadap suatu peristiwa alam. Burung bisa memberi signal bila akan ada bencana dan peristiwa. Burung juga memberi tanda ketika datangnya waktu subuh atau masuknya waktu shalat. Gerobolan burung camar di tengah lautan sebagai isyarat kepada nelayan bahwa adanya gerombolan ikan sedang muncul disana.

 

Kesimpulan

Setelah mengetahui peran burung yang begitu kompleks, seharusnya kita sadar dan agar bersikap bijak terhadap burung. Kapan menempatkan burung sebagai objek ataupun sebagai subjek haruslah berimbang. Karena manfaatnya akan kembali lagi ke kita juga. Sudah saatnya kita bersama-sama menjaga burung dari kepunahan.

 

Maka sekali lagi jangan dikira bahwa kicauan burung itu tidak mengandung bermakna. Kicauan mereka merupakan tasbih dan pujian kepada Sang Maha Pencipta. Kicauannya adalah sebagai ungkapan kegirangan dan bukti syukurnya kepada Sang Khaliq yang telah menganugerahi alam yang indah.

 

Maka jangan pernah kamu mencoba merubah kicauan burung menjadi "jeritan, atau ratapan duka dan makian" kepada manusia yang telah mendzalimi mereka dengan mengurungnya walau dalam sangkar emas sekalipun.

 

Wallahu'aklam bissawab.

0 Response to "Antara Manusia Dan Burung"