Jejak Sultan Malik As-Saleh: Makam Bersejarah yang Jadi Bukti Awal Kejayaan Islam di Nusantara!

Hagia Sophia

Jejak Sultan Malik As-Saleh: Makam Bersejarah yang Jadi Bukti Awal Kejayaan Islam di Nusantara!

Makam Sultan Malik Al-Saleh, yang juga dikenal sebagai Sultan Al-Malik Ash-Shalih, terletak di Desa Beuringin, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Ia adalah pendiri Kesultanan Samudera Pasai, yang merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara, dan wafat pada tahun 696 H (1297 M).

Makam ini dibangun dalam sebuah cungkup yang memiliki orientasi utara-selatan. Struktur makam terdiri dari jirat dan nisan yang terbuat dari sandstone, dengan nisan yang memiliki dua bagian kepala dan kaki yang berbentuk serupa. Nisan tersebut dihiasi dengan ornamen yang mencerminkan seni Islam pada masa itu, termasuk kaligrafi dan relief yang menggambarkan nilai-nilai keagamaan.

Sultan Malik Al-Saleh dikenal sebagai penguasa yang bertaqwa dan pemimpin yang mempromosikan penyebaran Islam di wilayah tersebut. Ia mendapatkan pengaruh dari pendakwah seperti Fakir Muhammad dan Syaikh Ismail sebelum mendirikan kerajaan ini. Makamnya kini menjadi objek wisata religi dan pendidikan sejarah, menarik pengunjung dari berbagai daerah terutama saat perayaan keagamaan.

Inskripsi pada nisan mencatat bahwa ia adalah sosok yang dirahmati, berasal dari keturunan terhormat, serta dikenal sebagai seorang yang pemurah dan ahli ibadah. Kalimat-kalimat dalam inskripsi tersebut mencerminkan penghormatan dan rasa kehilangan terhadap sosoknya.

Kesultanan Samudera Pasai, yang dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan sekitar tahun 1267 M oleh Meurah Silu, yang kemudian bergelar Sultan Malik Al-Saleh. Kerajaan ini terletak di pesisir utara Sumatera, tepatnya di kawasan Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Awal mula berdirinya Kesultanan Samudera Pasai berkaitan erat dengan penyebaran agama Islam di Nusantara. Sebelumnya, daerah ini dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha dan animisme. Proses Islamisasi di wilayah ini diperkirakan berlangsung cepat, terutama dari daerah Perlak yang lebih dahulu memeluk Islam. Sultan Malik Al-Saleh memainkan peran penting dalam transisi ini, berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan perdagangan di kawasan tersebut.

Sultan Malik As-Saleh mendirikan Kesultanan Samudera Pasai pada tahun 1267 M setelah menyatukan dua kerajaan sebelumnya, yaitu Samudera dan Pasai. Nama "Samudera" berasal dari peristiwa unik ketika ia melihat semut sebesar kucing dan menamai tempat itu berdasarkan kata Sanskerta yang berarti "laut". Ia menikahi putri Kerajaan Perlak, sehingga memperkuat hubungan antara kedua Kerajaan.

Di bawah kepemimpinannya, Samudera Pasai berkembang menjadi pusat perdagangan internasional dan pendidikan Islam. Kerajaan ini memainkan peran penting di jalur perdagangan Selat Malaka, menarik pedagang dari Cina, India, Arab, dan Persia. Sultan Malik As-Saleh juga memperkenalkan mata uang dirham dan membangun masjid serta pusat pendidikan untuk mendukung kemajuan intelektual rakyatnya.

Sultan Malik As-Saleh wafat pada tahun 1297 M (17 Ramadhan 696 H) dan dimakamkan di Gampong Beuringen Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara. Makamnya kini menjadi situs bersejarah penting. Warisannya hidup melalui pengaruh Islam yang terus berkembang di Nusantara serta institusi-institusi yang dinamai berdasarkan namanya, seperti Universitas Malikussaleh. 

Komplek Makam Malik As Saleh menjadi situs Cagar Budaya Peringkat Kabupaten Aceh Utara yang akan ditingkatkan statusnya menjadi Situs Cagar Budaya Peringkta Nasional.

Makam Sultan Malik As-Saleh merupakan bukti sejarah kejayaan Kesultanan Samudera Pasai sebagai pusat penyebaran Islam di Nusantara. Dengan ciri khas batu nisan berukiran kaligrafi Arab, situs ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah Islam, arkeologi, dan budaya Aceh. Lokasi makam yang berada di Aceh Utara juga berdekatan dengan berbagai situs bersejarah lainnya, menjadikannya destinasi utama bagi para peneliti dan peziarah. Keberadaan makam ini memperkuat jejak peradaban Islam awal di Indonesia serta hubungan perdagangan dengan dunia Islam, khususnya dari Gujarat dan Timur Tengah.

Jejak Sultan Malik As-Saleh Makam Bersejarah yang Jadi Bukti Awal Kejayaan Islam di Nusantara!


Related Posts :

0 Response to "Jejak Sultan Malik As-Saleh: Makam Bersejarah yang Jadi Bukti Awal Kejayaan Islam di Nusantara!"