Produksi Pot Goni Dapat Mengurangi Limbah Plastik Dan Menjaga Kebersihan Sekolah SMA Negeri 1 Lhokseumawe
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam rangka peningkatan kualitas sekolah di era
globalisasi ini, guru dituntut peduli terhadap lingkungan sekolah. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No 32 tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Nasional, perubahan atas pp no
19 tahun
2005. Pasal 1 dan pasal 19 dinyatakan bahwa:
(1) Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai tujuan SKL, diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
(2) Pendidikan sebagai ujung tombak kemajuan suatu bangsa, yang harus mampu memberi layanan yang selaras dengan tuntutan zaman, agar menjadi pribadi yang sukses di abad ke- 21 dengan teknologi 4.0, dimana peserta didik dituntut mempunyai skill dan soft skill
(3) Pendidikan harus mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam tuntutan kemajuan
abad ke- 21 dan teknologi 4.0
sehingga akan menghasilkan aut put
peserta didik yang kritis, kreatif, komunikatif dan kolobratif serta bersikap
mulia.
Dieraglobalisasi ini penulis telah memanfaatkan sampah plastic cup untuk barang yang bernilai
jual yang dilakukan bersama dengan duta Literasi dan duta wirausaha.
Pada tahun 2019, SMA Negeri 1 Lhokseumawe berkesempatan mewakili
Lhokseumawe sebagai sekolah yang ber Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) atau lomba sekolah sehat. Kepala sekolah
menyusun penanggung jawab lomba agar acara lomba dapat terkoordinir dengan
baik, dalam struktur panitia, penulis mendapat posisi ketua pengelola Penataan
Ruang kelas dan lingkungan sekolah, sebagai ketua penataan lingkungan yang asri dan bersih diharuskan mampu
menyusun rencana yang terkoordinir. SMA Negeri 1 Merupakan sekolah yang luas
dan kurang bersih dengan modal yang terbatas pula, maka penulis harus cermat
menata ruang kelas dan lingkungan sekolah.
Dalam kondisi demikian banyak ditemukan masalah, pengalaman
penulis dalam mendukung profesionalisme
kerja dan belajar peserta didik sangat dibutuhkan, tanpa
adanya
keaktifan, kreatifitas dan inovasi akan sulit memecahkan permasalahan baik
lingkungan sekolah, Ruang kelas, maupun peserta didik baik dalam bidang
pengetahuan maupun di bidang ekonomi yang kontekstual yang
berhubungan dengan aktivitas ekonomi, dan dalam kehidupan sehari hari. Karena hal ini sangat diharapkan dalam
perkembangan pendidikan, walaupun Kondisi ini jelas tidak
seirama dengan yang ada dalam standar proses pembelajaran di Sekolah yang ada sekarang.
Berdasarkan pada kondisi di atas, maka
pembelajaran di SMA Negeri 1 Lhokseumawe harus didukung oleh
perkembangan proses pembelajaran yang sangat baik dan didukung oleh pendamping
yang professional, sehingga mampu menerapkan model pembelajaran Hodt dan Stem
dilingkungan sekolah.Dengan mengadakan berbagai Literasi, namun pada penulisan
ini lebih dititik beratkan pada Literasi financial.
Berdasarkan identifikasi penyebab rendahnya partisipasi peserta didik dalam belajar dan menjaga kebersihan disekolah , maka upaya yang dapat dilakukan untuk meningkat kompetensi serta partisipasi peserta didik dalam belajar seimbang antar sumber daya alam dengan kemampuan peserta didik, sehingga menjadi satu sinergi yang saling mendukung secara psikologis. Berangkat dari uraian diatas maka penulis menerapkan model pembelajara Hodt dan Stem pada materi produksi pada pelajaran ekonomi di kelas X di SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
Produksi Pot Goni Dapat Mengurangi Limbah Plastik Dan Menjaga Kebersihan Sekolah SMA Negeri 1 Lhokseumawe
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang
yang dikemukakan di atas adapun yang menjadi indentifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Banyaknya
sampah cup plastik karena Pemanfaatan tidak secara efektif dan kreatif
2. Siswa
kurang aktif dalam mengelola sampah.
3. Siswa kurang terbiasa memecahkan
permasalahan sampah yang banyak secara kontekstual dengan mengunakan model
pembelajara Hodt dan Stem.
C. Batasan Masalah
Dari
refleksi kerangka berfikir tersebut diatas, penulisan ini hanya membatasi pada pengaruh
kurang peduli peserta didik terhadap sampah dan tidak ditumbuhkan motivasi peserta didik menangani
sampah yang berpengaruh terhadap kebersihan, pendapatan dan kompetensi peserta
didik tersebut.
D. Fokus best practice
Perlu dikemukakan yang menjadi fokus masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan model pembelajaran Hodt
dan Stem dapat meningkatkan kebersihan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe dan dapat meningkatkan kesadaran mengolah sampah menjadi barang yang
bernilai guna dan menjadi ajang kompetensi prestasi belajar peserta didik ?
2. Apakah produksi pot goni dapat meningkatkan
kebersihan sekolah dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah
yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Ingin mengetahui tingkat kesadaran peserta
didik dalam pemanfaatan sampah cup plastik dapat menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dari sampah cup plastik.
2. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana motivasi dan peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajar Hodt dan Stem .
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
· Sekolah
1. Dengan penelitian ini dapat diketahui
strategi yang tepat untuk digunakan dalam rangka meningkatkan kesadaran peserta
didik bersih lingkungan dan pemanfaatan barang bekas untuk mendapatkan financial serta meningkatkan kompetensi prestasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri I Lhokseumawe.
2. Dalam mengembangkan program peduli
lingkungan sehat SMA 1 Lhokseumawe berharap peserta didik agar dapat
meningkatkan inovasi produksi dengan menerapkan berbagai bentuk pendekatan /
metode atau model pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik di SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
3. Sebagai pendekatan yang berkesinambungan
untuk lebih memahami konsep Literasi finacial secara benar dan oprerasional.dan
merupakan pembiasaan bersih lingkungan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
4. Sebagai bahan kajian dan perbandingan bagi
para peneliti lainnya untuk mengembangkan model pemanfaatan dan pengelolaan
sampah di Sekolah.
· Bagi
guru bermanfaat untuk menambah perbendaharaan karya tulis ilmiah sebagai bahan reverensi
pengetahuan dan dapat mengembang
program model pembelajar dan program Literasi financial sebagai program pembiasaan harian di
Sekolah dan dalam Lingkungan masyarakat.
· Bagi peserta didik untuk membiasakan peduli
lingkungan dan dapat menciptakan produk inofatif yang bermanfaat untuk
mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat.
BAB
II
PELAKSANAAN
A.
Deskripsi
dan Ruang Lingkup
SMA Negeri 1
Lhokseumawe adalah salah satu sekolah
favorit di kota Lhokseumawe dan telah menerapkan kurikulum berbasis K-13 dengan
sisten kredit semester (SKS) , di Sekolah SMA Negeri 1 Lhokseumawe difasilitasi dengan berbagai kegiatan
extrakurikuler dan program literasi telah berjalan dengan baik. Untuk mendukung
semua program tersebut sekolah membutuhkan program yang berkembang dengan baik,
salah satunya program literasi dan penulis sebagai ketua Literasi SMA Negeri 1
Lhokseumawe berkomitmen ingin mengembangkan program literasi dengan membentuk
komunitas literasi: diantaranya literasi budaya, literasi sejarah, literasi
jurnalis dan literasi financial, dalam penulisan ini penulis membatasi pada
ruang lingkup literasi fiansial dengan membentuk kelopok duta wirausaha SMANsa
yang beranggotakan 50 orang, dari 50 orang grup duta wirausaha penulis bibim
untuk mampu memproduksi beberapa produk dan pada penulisan ini penulis
berorientasi pada produk pot yang dibuat dari cup plastic bekas yang diharapkan berimbas terhadap kebersihan
limbah plastik dilingkungan sekolah, dalam hal ini SMA Negeri 1 Lhokseumawe
juga telah bekerja sama dengan Bank sampah Lhokseumawe dengan harapan produk
pot goni yang dihasilkan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe dapat dipasarkan secara luas
disamping juga kami jual online dan sudah terjual banyak di ajang pameran
koperasi seAceh di IDI kabupaten Aceh Timur yang merupakan produk unggulan di Stan
kopeasi Koperisma dari Kota Lhokseumawe.
B.
Nama
dan Bahan Produk
Nama Barang produksi : Pot goni
Bahan –bahan
: Cup bekas sesuai ukuran yang diinginkan
: Tali goni
: Lem vox
: Lem batang
: Pita dan bunga bunga kecil atau bunga
kering.
:
manik – manik
:
Benang kur ( sesuai warna yang diinginkan.
Alat
: Carter, gunting dan mesin lem tembak
Cara Membuat :
Cup plastik ( pot) diolesi lem vox secara merata,
lalu lilitkan tali goni secara melingkar rata dan padat, untuk variasi bisa
diberi batas dengan benang warna lain, setelah semua permukaan cup tertupi
dengan lilitan tali goni tambahkan dengan asesoris pita, bunga kecil atau bunga
kering serta manic manic sesuai selera sebagai pemanis pot,
Pada best
practice ini khusus produk pot cup yang diproduksi oleh kelompok duta wira usaha
yang bekerja diluar jam belajar pada setiap mingu 2 hari dikerjakan dipustaka
SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
C.
Hasil
yang Akan di Capai
Dari
kegiatan wajib kunjung pustaka yang dikoordinir dalam wadah duta literasi di
SMA Negeri 1 Lhokseumawe telah mampu memproduksi pot goni cup yang kreatif, secara efektif dan efesien dan telah di pasarkan
secara luas dalam masyarakat, sehingga grup duta wirausaha SMA Negeri 1
Lhokseumawe berkeinginan memproduksi barang – barang lain yang akan menjadi
penompang ekonomi kreatif dan akan
menumbuhkan motivasi peserta didik untuk berwirausaha diharapkan SMA Negeri 1
Lhokseumawe akan menghasilkan pesertadidik yang handal dan berjiwa Enterpeneurship.
Dari
harapan yang diingankan dari komunitas duta wirausaha SMA Negeri 1 Lhokseumawe
dapat disimpulkan berhasil sesuai dengan target yang direncanakan dan melebihi
minat peserta didik untuk ikut terlibat dalam komunitas duta Wirausaha.
D.
Nilai
Manfaat yang di Peroleh.
Pengaturan program
kerja duta wirausaha dalam memproduksi pot goni telah memperhatikan faktor lingkungan sekolah yang meliputi pemandangan, kenyamanan, pengaturan,, penggunaan alat bantu pembuatan, dan peralatan. Selain itu, guru juga
telah memperhatikan berkurangnya
volume sampah
plastic terutama cup yang telah digunakan untuk bahan baku proses pembuatan
pot goni.
Dengan adanya produksi pot goni, cup bekas tidak lagi berserakan
dilingkungan sekolah karena di beli melalui Bank sampak di sekolah, setiap
kelas berusaha mengumpulkan sampahnya agar dapat ditabung menjadi tabungan
kelasnya yang hasil tabungannya bisa digunakan untuk keperluan bersama
dikelas.dan banyak pesertadidik dan warga sekolah dengan sukarela mengambil cup bekas jika ada di liat terbuang dan
dikumpulkan ditempat penampungan sementara yang disediakan dibeberapa titik di
lingkungan sekolah.
Manfaat lain dari produk pot goni ini
dapat nilai tambah terhadap beberapa aspek diantaranya dapat digunakan sebagai
pot di Meja guru agar lebih menarik dan berkurangnya sampah plastic cup dilingkungan sekolah SMA
Negeri 1 Lhokseumawe diharapkan dapat dikembangkan menjadi produksi unggulan
ekonomi kreatif yang berpotensi menambah pendapatan dan bersihnya lingkungan
dari limbah plastik.
- Faktor Pendukung dan Faktor penghambat.
A.
Faktor
pendukung
Media merupakan
alat untuk membantu menciptakan suatu produk yang lebih bernilai guna. Media dapat berupa:
a.
Media langsung.
b.
Media eksplisit.
c.
Media verbal
Fasilitas
penunjang mencakup:
a.Administrasi.
b.Jadwal
kerja
c.Fasilitas.:- perpustakaan
- Sarana dan prasarana
Dari semua yang
terpenting adalah peluang usahanya, SMA Negeri 1 Lhokseumawe terdiri dari 1000
orang peserta didik, dalam lingkungan sekolah terdapat 1 koperasi siswa dan 1
koperasi siswa serta beberapa kantin akan menghasilkan sampah cup sekitar 1000
buah per hari, maka jika setiap hari cup bekas tersebut mampu diolah sekitar
500 buah pot dengan harga jual per pot 10.000/ pot, maka setiap hari kelompok
wirausaha SMA Negeri 1 Lhokseumawe mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 5.000.000,-
bila dibagikan 50 orang siswa, maka setiap hari siswa mempunyai pendapatan
kotor sebesar Rp 100.000/ siswa,-jika dihitung perbulan maka kelompok wirausaha
berpendapan sebesar Rp150 .000.000/ bulan.
Dengan modal produksi sebesar Rp 5.00/ pot, maka laba bersih kelompok
wirausaha SMANSA untuk nproduksi pot goni sebesar Rp 75.000.000/ bulan, dengan
asumsi semua pot terjual dan semua pot siap dibuat dengan baik tanpa kendala.
Namun dalam pelaksanaannya banyak kendala yang dihadapi.
B. Faktor
Penghambat.
Kendala yang dihadapi:
Kral,(1994)
menyatakan bahwa faktor sosial sangat penting untuk diperhatikan. Peserta didik
akan terpengaruh oleh lingkungan tempat dia tinggal dan lingkungan kelompoknya.
Selain itu, faktor psikologi juga berpengaruh, karena pada dasarnya sikap manusia dipengaruhi oleh 2
faktor yaitu:
1.
Faktor
Interen
2.
Faktor
Eksteren
Dari berbegai
aspek yang dipaparkan diatas faktor penghambatnya adalah
1.
Terbatasnya waktu
peserta didik dan penulis
sehingga dapat menurunkan produktifitas produksi.
2.
Sulit ditentukan dengan pasti, tempat
pemasarannya, karena masih terbatasnya pasar produk kria.
3. Sulitnya bahan pendukung ( tali goni) produksi
pot goni
4. Kurang dukungan dari pihak
lain
5. Tidak tersedianya ruang kerja
khusus untuk melakukan produksi
6. Tidak tersedianya Ruang pamer
F.
Tindak Lanjud ( Evaluasi)
Untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam
proses pendidikan berwirausaha bagi pesertadidikuntuk memberi pendidikan yang
berbasis hotd dan Stem, penulis mengaktualisasikan terhadap kendala-kendala
yang terjadi dengan solusi masing-masing antara lain:
1. Terbatasnya pasar, penulis mencoba menjual
produk pot goni keberbagai konsumen dengan bekerja sama dengan Bank sampah yang
ada di Lhokseumawe.
2. Terbatasnya waktu, solusinya membuka kelas
sore setiap minggu 2 kali ( Rabu dan jumat)
3. Bahan baku pendukung, berusaha melibatkan
pihak sekolah, komite dan wali murid.
4. Tidak tersedianya ruangan khusus belum ada solusi karena terbatasnya ruangan
yang tersedia, sementara kami menggunakan ruang pustaka pojok Bank Indonesia
(BI) Corner di SMA Negeri 1
Lhokseumawe.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan.
Beberapa simpulan yang dapat diambil dalam best practice ini adalah :
1. Dengan banyaknya sampah cup di SMA Negeri
1 Lhokseumawe mengakibatkan lingkungan sekolah kurang bersih, maka timbul
inisiatif untuk memanfaatkan sampah untuk barang yang bernialijual, maka
hasilnya dapat dimanfaatkan.
2. Dengan ada pembuatan pot goni (cup), maka dapat mengurangi sampah cup plastik di SMA Negeri 1 Lhokseumawe
sehingga lingkungan SMANsa lebih bersih.
3. Diharapkan peserta didik dapat menjadi
fasilitator pengembang ekonomi kreatif untuk mendukung peningkatan penerimaan Daerah
dalam lingkup lebih besar lagi penerimaan Negara.
4. Diharapkan produk pot goni (cup) menjadi produk unggulan dalam
poengelolaan sampah plastik di Kota Lhokseumawe.
B. Saran
1.
Sebaiknya dieraglobalisasi dengan tehnologi 4.0 ini sesuai dengan kurikulum
K-13 yang menerapkan
pembelajaran yang Hotd dan Stem, siswa dibekali dengan pengetahuan tentang
produk –produk yang berpeluang dikembangkan.
2. Dengan
adanya produksi pot goni, semoga pihak sekolah dan pemda dapat mempatenkan
produk tersebut.
3.
Program penanganan sampah di Kota Lhokseumawe sangat mendesak, dibutuhkan
penanganan yang produktif, mengingat banyaknya sampah plastik yang menjadi
pemicu perusak lingkungan Kota Lhokseumawe.
4.
Pemanfaatan sampah plastik untuk peningkatan penerapan model pembelajaran Hodt
dan Stem dalam pelajaran ekonomi, prakarya dan wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas,(2006),.”Pedoman Pengembangan
Model-Model Pembelajaran”, PMPTK;
Jakarta
Ibrahim,R. & Syaodidih, S. (2003). Perencanaan
Pengajaran. Depdiknas & Reneka Cipta; Jakarta.
Ismawanto,(2007). Ekonomi untuk SMA
dan MA kelas X, Surakarta:CV Gema Ilmu
Linafajri, Dra.( 2018). Terampil Berwirausaha,
Panduan Mengelola Bisnis di Bidang Kerajinan, PT Bukit Baris Kertoraharjo;
Surabaya.
Purwanto,N.
(1990). Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya; Bandung.
Sudjana,N
(2002), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Rusman,M,Pd.Model- Model pembelajaran.Raja
Grafindo Persada; Jakarta
Wibowo, Agus.(2012). Pendidikan Berkarakter.
Pustaka Plajar; Jokyakarta
0 Response to "Produksi Pot Goni Dapat Mengurangi Limbah Plastik Dan Menjaga Kebersihan Sekolah SMA Negeri 1 Lhokseumawe"
Post a Comment