Awas..! Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Berpotensi Pemicu Kanker
Mengutip sumber dari organisasi kesehatan dunia World
Health Organization (WHO), bahwa lebih dari 9,6 juta jiwa meninggal karena
Kanker pada tahun 2018.
Kanker menjadi momok yang sangat menakutkan dan menyerang
tidak mengenal batas usia, dan merupakan penyakit mematikan ke-dua setelah
penyakit jantung.
Kanker adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan
(mutasi) sel pada tubuh yang tidak normal dan tidak terkendali, sehingga
menyebar ke area sekitarnya. Mutasi sel yang tidak normal dapat terjadi di
bagian tubuh manapun. Biasanya, sel tumbuh dan berkembang biak melalui proses
yang disebut pembelahan sel.
Kanker merupakan penyakit yang menyebabkan kematian. Salah
satu pemicu kanker adalah faktor makanan. Oleh karena itu, menjauhi makanan
pemicu kanker salah satu solusinya.
Awas..! Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Berpotensi Pemicu Kanker |
Awas..! Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Berpotensi Pemicu Kanker
Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk pengawetan makanan yang menakutkan
Pengawet, pewarna, pemberi aroma, pelembut, atau pemanis
buatan adalah bahan tambahan pangan (BTP). Dan bila bahan-bahan tersebut dalam
penggunaannya tidak terukur dan melampau batas toleransi bukan hanya dapat
berakibat berbahaya bagi kesehatan, tapi bahkan dapat menjadi pencetus atau
pemicu penyakit kanker.
Fungsi BTP antara lain untuk mengawetkan makanan, mencegah
pertumbuhan mikroba perusak pangan, mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat
menurunkan mutu pangan, dan membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah, serta
lebih enak di mulut.
BTP juga digunakan untuk memberi warna dan aroma agar
menarik dan meningkatkan kualitas pangan. Makanan yang baik dan tak mudah busuk
tentu lebih menghemat biaya produksi. Pada dasarnya tidak ada larangan untuk
menggunakan BTP asalkan yang dipakai memang khusus untuk makanan (food grade).
Peraturan Kepala BPOM RI No. 36 tahun 2013, beberapa jenis
bahan pengawet, pengembang, pewarna, pemberi aroma pada makanan yang diizinkan
untuk digunakan dalam makanan adalah:
(1). Asam sorbat dan garamnya (Sorbic acid and its salts).
Bahan ini sering digunakan untuk mengawetkan wine, keju,
roti, kue, serta daging. Zat asam sorbat terbilang efektif dalam mencegah
pertumbuhan jamur pada makanan.
(2). Asam benzoat dan garamnya (Benzoic acid and its salts).
Natrium benzoat adalah bentuk asam benzoat yang paling
banyak digunakan. Senyawa ini dipakai untuk menghambat pembusukan pada makanan
asam seperti soda, jus lemon kemasan, saus salad, kecap, dan bumbu lainnya.
(3). Sulfit atau sulfur dioksida.
BTP pengawet satu ini dapat mencegah pertumbuhan
mikroorganisme pada daging, buah-buahan, jus buah, sayur, sirup, wine, dan
selai. Selain itu, sulfit pun mampu membantu mempertahankan warna makanan.
Sulfit memiliki nama lain, yakni potassium
bisulfite dan metabisulfite.
(4). Nitrit dan nitrat.
Secara alami, keduanya dapat Anda temukan pada sayur. Tubuh
pun bisa memproduksinya sendiri. Nitrit dan nitrat berguna untuk mencegah
pertumbuhan bakteri berbahaya, menambah rasa asin pada makanan, serta memberi
warna merah pada daging. Makanya, kedua bahan ini sering ditambahkan ke dalam
daging olahan, seperti sosis dan ham.
(5). Nisin.
Nisin sendiri merupakan bahan pengawet buatan yang
dihasilkan dari bakteri asam laktat bernama Lactococcus lactis. Nisin
dikatakan mampu melawan berbagai jenis bakteri gram positif dan spora. Pengawet
makanan tersebut banyak digunakan pada produk maknan kalengan, susu, keju,
yogurt, roti, makanan kaleng, daging, ikan, saus salad, serta minuman
beralkohol.
Awas..! Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Berpotensi Pemicu Kanker
Selain kelima bahan di atas, sejumlah zat dibawah ini pun
diizinkan untuk digunakan ke dalam makanan, antara lain:
(a). Etil para-hidroksibenzoat (Ethyl para-hydroxybenzoate)
(b). Metil para-hidroksibenzoat (Methyl
para-hydroxybenzoate)
(c). Asam propionat dan garamnya (Propionic acid and its
salts)
(d). Lisozim hidroklorida (Lysozyme hydrochloride)
Bahan tambahan pangan (BTP) yang sering digunakan oleh
sebagian industri makanan, walaupun sudah dilarang dan berbahaya :
(1). Rhodamin B.
Ini merupakan zat pewarna yang digunakan untuk industri cat,
tekstil, dan kertas. Rhodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk
kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dan dalam bentuk larutan
bewarna merah terang berpendar.
(2). Metanil Yellow.
Zat yang juga dikenal dengan nama acid yellow 36 ini
berbentuk serbuk berwarna oranye. Ini merupakan zat pewarna yang biasa dipakai
untuk keperluan industri dan kerap menimbulkan polusi. Penggunaannya diterapkan
pada kertas, serat, sutra, tinta aluminum, deterjen, kayu, kosmetik dsb.
(3). Formalin.
Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air
dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk
sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen
serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.
(4). Asam borat (Boraks).
Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu,
antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium
piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam
air.
Bahan kimia lain tidak kalah berbahaya bagi krsehatan
manusia, namun sering sering disalahgunakan pemakaiannya pada makanan adalah :
(a). Asam Salisilat (aspirin),
(b). Asam Borat dan senyawanya,
(c). Dulsin,
(c). Dietilpirokarbonat (DEP),
(d). Kalium Bromat, Kalium Klorat,
(e). Brominated Vegetable Oil (BVO), dan (f). Kloramfenikol.
Penggunaan bahan-bahan tersebut, disamping mudah didapat,
harganya pun sangat murah. Karena bahan tersebut digunakan untuk keperluan
industri textil atau industri pengawetan kulit.
Karena hampir semua makanan olahan yang dikemas memiliki
bahan pengawet, Anda perlu berhati-hati memilih produk tersebut, sebelum
membelinya, bacalah dulu komposisi bahan dan jenis pengawet makanan yang
tertera pada label kemasan.
Berikut ini daftar makanan dan minuman pemicu kanker yang
perlu dikurangi.
1. Alkohol
Mengutip Cancer Council, minum alkohol meningkatkan risiko
kanker, terutama kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus, hati,
dan payudara.
Makanan pemicu kanker ini memang tak langsung serta merta
memberikan efek, tetapi akan terasa dalam jangka panjang.
2. Makanan Kaleng
Meskipun makanan kaleng yang disajikan mungkin
sehat, bahan kaleng tersebut bisa menjadi salah satu makanan pemicu kanker
karena banyak kaleng dilapisi dengan bisphenol.
Bisphenol dikenal sebagai BPA (bahan kimia industri yang
digunakan untuk membuat plastik dan resin tertentu), berhubungan dengan kanker
payudara dan prostat.
3. Makanan dengan Kadar Garam Tinggi
Bagi anda yang menyukai makan camilan asin, sebaiknya mulai
dikurangi, karena makanan dengan kadar garam tinggi termasuk dalam makanan
pemicu kanker.
Menurut para ahli, jika terlalu banyak mengonsumsi garam
menyebabkan tekanan darah tinggi dan hal ini berhubungan dengan risiko kanker
tertentu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa makanan asin menjadi satu dari beberapa
faktor risiko kanker pankreas, lambung, hidung, dan kanker tenggorokan.
4. Daging Olahan
Beberapa jenis daging olahan seperti sosis, hot
dog, nugget pepperoni, dendeng dan daging yang diawetkan dengan
diasinkan, daging yang diasap, atau menggunakan bahan pengawet kimia, adalah
bagian dari makanan pemicu kanker.
Menurut studi dalam jurnal The Lancet
Oncology disebutkan bahwa mengonsumsi 50 gram daging olahan setiap hari
dapat meningkatkan risiko kanker usus sebesar 18%.
5. Gula dan Karbohidrat Halus
Gula dalam produk makanan dan minuman tinggi
gula dan rendah serat serta nutrisi juga dapat menjadi makanan pemicu
kanker.
Peneliti telah menemukan bahwa pola makan yang menyebabkan
kadar glukosa darah melonjak dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa
kanker, termasuk kanker perut, payudara, dan kanker kolorektal.
Kadar glukosa darah dan insulin yang lebih tinggi menjadi
faktor yang meningkatkan risiko kanker.
Ini karena insulin dapat merangsang pembelahan
sel, mendukung pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, sehingga menjadi lebih
sulit untuk dihilangkan.
6. Soda
Soda terbukti bisa menjadi makanan pemicu kanker. Soda
dipenuhi dengan gula, bahan kimia, dan pewarna buatan. Umumnya soda yang
berwarna cokelat dibuat dari zat 4-methylimidazole (4-MI), dapat menyebabkan
kanker.
7. Tepung Putih
Tepung putih yang halus adalah bahan utama dalam pembuatan
makanan olahan. Kenapa tepung putih bisa menjadi makanan pemicu kanker? Bahaya
tepung putih ini adalah jumlah karbohidrat di dalamnya yang sangat banyak.
Dilansir dari jurnal Cancer
Epidemiology mengonsumsi karbohidrat halus dapat meningkatkan risiko
kanker payudara sebanyak 220%.
Makanan yang tinggi glikemik akan meningkatkan level gula
darah di tubuh, yang akan mempercepat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
8. Popcorn yang dimasak dengan Microwave
Bagi yang suka ngemil popcorn? Sebaiknya hindari
makan popcorn instan yang bisa dimasak di microwave.
Memang tidak semua popcorn adalah makanan pemicu
kanker. Namun, apabila dimasak dengan cara di-microwave, ini sedikit
mendekatkan dengan risiko kanker.
Kantung pembungkus popcorn terbuat dari bahan
kimia yang meningkatkan risiko infertilitas kanker hati, testis, dan
pankreas.
9. Keripik Kentang
Keripik kentang sebagai camilan memang enak. Sayangnya,
camilan gurih ini bisa menyebabkan berbagai penyakit. Keripik
mengandung lemak trans dan natrium tinggi yang dapat menyebabkan
tekanan darah tinggi. Zat acrylamide dalam keripik yang sudah umum diketahui
sebagai karsinogen. Acrylamide juga ditemui di rokok.
10. Daging yang Dimasak Suhu Tinggi
Daging yang dimasak pada suhu tinggi membentuk bahan kimia
yang dapat menyebabkan perubahan pada DNA manusia serta menjadi makanan pemicu
kanker.
Makan daging yang dimasak suhu tinggi, digoreng, atau
dipanggang dalam jumlah besar dapat peningkatan risiko kanker kolorektal,
pankreas, dan prostat.
11. Daging Merah
World Health Organization menjabarkan, bahwa setiap 50 gram
porsi daging merah yang dimakan setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker
kolorektal sekitar 18%.
Contoh daging merah adalah daging sapi, daging sapi muda,
babi, domba, kambing, dan daging kuda.
Makan daging merah dalam jumlah besar dapat meningkatkan
risiko kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.
12. Pemanis Buatan
Ternyata, pemanis buatan juga termasuk ke dalam makanan
pemicu kanker.
Melansir dari The Department of Health & Human
Services pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan siklamat dapat
meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih jika dikonsumsi dalam jumlah
besar.
13. Makanan Cepat Saji
Melansir World Cancer Research Fund, salah satu faktor
risiko terbesar kanker adalah kelebihan berat badan atau obesitas.
Makan 'makanan cepat saji' (seperti keripik dan ayam goreng)
atau makanan olahan lain yang tinggi lemak dan gula (seperti coklat, keripik,
dan biskuit) dapat membuat berat badan bertambah.
Telah terbukti kuat bahwa kelebihan berat badan atau
obesitas adalah penyebab 12 jenis kanker.
Namun, pola makan yang tinggi makanan nabati seperti buah,
sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dapat menjaga berat badan yang
sehat, dan justru dapat mengurangi risiko kanker tertentu.
Lebih baik konsumsi makanan alami, bukan makanan kaleng,
olahan, atau buatan, terutama bagi kesehatan keluarga.
Perbanyak juga konsumsi makanan yang bersumber dari tanaman
seperti buah, sayur, kacang, dan biji-bijian.
Kesimpulan
▪︎ Bahaya selalu mengingintai siapa
saja karena keserakahan mengkonsumsi sembarang makanan dan kecerobohan
penggunaan bahan tambahan pangan.
▪︎ Awasi dan sayangi anak dan
keluarga anda dengan memperhatikan dan mengawasi Pangan Jajanan Anak Sekolah
(PJAS) yang dijual terutama di sekolah.
▪︎ Perlu juga diingat bahwa saat
ini, 2 (dua) Unit Mesin Cuci Darah di RUCM Lhokseumawe tidak pernah berhenti
beroperasi, karena pasien cuci darah antri hingga dini hari setiap hari kerja.
Demikian semoga bermanfaat.
#RUS
Dikutip dari berbagai sumber
0 Response to "Awas..! Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Berpotensi Pemicu Kanker"
Post a Comment