Mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh
Pagi sekira jam 8.10 Wib, 16 tahun silam kita bergegas melakukan aktivitas. Seketika itu terdengar gemuruh dan dentuman kecil. Lalu disusul bumi berguncang, berayun-ayun hebat menghamburkan warga keluar dari rumah. Insan yang masih dalam peraduan terpental mengambil langkah seribu.
Mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh |
Mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh
Kondisi pun menjadi panik
tak karuan. Ibu ibu menjerit ketakutan,
anak anak menangis, Diujung sana terdengar pekikan azan dari seorang
lelaki dengan suara bergetar.
Allahu Akbar..!!
Aku menuntun istriku keluar
ke halaman terbuka. Abdika, bayi ku yang masih merah menggeliat didalam
gendongan ibunya.
Tak lama berselang teriakan
air laut datang. Keadaan semakin kalut.
Air..air.. lari...lari..
semua riuh tenggelam bersama tangisan.
Hmm.. alam mungkin lagi
marah. Tuhan menegur umatnya mungkin karena keserakahannya.
Bumi Lamgugop Aceh menjadi
saksi. Di atas rumah orang kami meringkuk menyelamatkan diri. Dibawahnya
terlihat lembu lembu hanyut, mayat bayi melewati kami, jasad orang tua setengah
berbusana juga kandas di pokok pohon. Seorang ibu meminta tolong Meringkih
kesakitan karena kakinya sudah terbelah.
Kulihat darah mengucur deras, tulang betis menganga terbuka lebar.
Ini adalah bencana maha
dasyat. Sulit dilupakan. 26 Desember 2004 adalah hari kepiluan.
Mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh
Ya Allah, ampunilah dosa
dosa keluarga kami yg telah mendahului. Sayang kami....
Rindu kami....
Salam takzim kami... Untuk
nya..!! Pertemukanlah kami dg syuhada syuhada Tsunami itu.
Ya Allah, kini sudah 16
tahun sudah berlalu, tapi rindu ini teramat sangat. Rindu kami untuk kembali.
Selamat mengenang hari Tsunami Aceh 26 Desember 2020
Video Tsunami
0 Response to "Mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh"
Post a Comment