Mengenal Doda Idi: Nyanyian Pengantar Tidur Penuh Doa dari Tanah Rencong

Anak

Mengenal Doda Idi, Nyanyian Pengantar Tidur Penuh Doa dari Tanah Rencong


 

Tradisi Lisan adalah salah satu objek pemajuan kebudayaan yang merujuk pada tuturan yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat. Ini termasuk berbagai bentuk ekspresi lisan seperti sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, dan cerita rakyat. Contoh cerita rakyat yang terkenal antara lain Malin Kundang dari Sumatera Barat dan Tangkuban Perahu dari Jawa Barat.

Pemajuan kebudayaan bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan budaya. Setiap warga negara diharapkan dapat berperan aktif dalam proses ini melalui berbagai tindakan seperti inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan penyelamatan objek-objek budaya.

Tradisi lisan Aceh mencakup berbagai bentuk ekspresi budaya yang diwariskan secara turun-temurun, mencerminkan kearifan lokal dan identitas masyarakat. Beberapa contoh utama dari tradisi lisan di Aceh salah satunya ialah Doda Idi Aneuk.

Doda Idi Aneuk Ini adalah tradisi lisan yang berfungsi sebagai sarana pendidikan untuk anak-anak. Doda Idi Aneuk biasanya disampaikan dalam bentuk syair yang dinyanyikan untuk mengenalkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak-anak. Syair-syair ini sering dinyanyikan saat anak-anak tidur, dan memiliki struktur puisi yang khas.

Doda Idi Aneuk berfungsi sebagai pengantar tidur yang mendidik anak-anak dengan menyampaikan nilai-nilai moral dan ajaran agama. Syair-syairnya sering kali mengandung pesan-pesan Islami yang penting untuk pembentukan karakter anak. Sementara itu, tradisi lisan lainnya, seperti Didong atau pantun, mungkin lebih berfokus pada hiburan atau penyampaian cerita tanpa tujuan pendidikan yang spesifik.

Doda Idi Aneuk merupakan bentuk sastra lisan yang terdiri dari syair berbahasa Aceh dan biasanya dinyanyikan oleh ibu sambil mengayunkan anak dalam buaian. Ciri khasnya adalah penggunaan pantun yang terstruktur dengan pengantar tertentu. Di sisi lain, tradisi lisan lain seperti Didong lebih bersifat pertunjukan yang melibatkan kelompok dan sering kali menggabungkan tarian serta alat music.

Doda Idi Aneuk sering dinyanyikan oleh ibu saat menidurkan anak-anak mereka. Nyanyian ini tidak hanya berfungsi untuk menenangkan anak, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral dan religius. Proses ini dilakukan setiap kali anak akan tidur, sehingga menciptakan rutinitas yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Tradisi ini menciptakan ikatan emosional antara ibu dan anak. Suara lembut ibu saat menyanyikan Doda Idi Aneuk membantu membangun rasa aman dan nyaman bagi anak. Hal ini juga memperkuat hubungan batin antara orang tua dan anak, yang sangat penting dalam perkembangan psikologis anak.

Di beberapa daerah, ada perlombaan atau acara komunitas yang mengangkat tradisi Doda Idi Aneuk, sehingga mendorong masyarakat untuk terus melestarikannya. Kegiatan semacam ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya tradisi lisan dalam kehidupan sehari-hari.

Doda idi doda idi aneuk
That meu’ah that meusayang
Tapeu-ajarkan agamôh
Meutuwah jih dunyo akhirat

Terjemahan:

Doda idi, doda idi anakku
Sayang sekali, sangat kusayangi
Ajarkanlah dia agama
Agar selamat dunia akhirat

Tradisi Doda Idi Aneuk bukan sekadar nyanyian pengantar tidur, tetapi juga warisan budaya yang sarat dengan nilai moral, agama, dan kasih sayang. Melalui lirik-lirik yang mengandung doa dan nasihat, tradisi lisan ini membantu membentuk karakter anak sejak dini serta memperkuat hubungan emosional dalam keluarga. Di tengah arus modernisasi, upaya pelestarian budaya Aceh seperti Doda Idi Aneuk sangat penting agar generasi mendatang tetap mengenal dan menghargai kearifan lokal yang telah diwariskan oleh leluhur.

Related Posts :

0 Response to "Mengenal Doda Idi: Nyanyian Pengantar Tidur Penuh Doa dari Tanah Rencong"