Modus Penipuan Mengatasnamakan Pj. Bupati Aceh Utara

Modus Penipuan Mengatasnamakan  Pj. Bupati Aceh Utara

Beragam cara orang melakukan penipuan demi menghidupkan diri sendiri dan keluarga. Seperti yang baru baru ini terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Ada oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan penipuan dengan modus mengatasnamakan Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah yang baru dilantik pada Kamis tanggal 14 Juli 2022.

Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah

Modus Penipuan Mengatasnamakan  Pj. Bupati Aceh Utara

Beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten Aceh Utara telah dihubungi oleh oknum  tersebut, oleh karena itu diharapkan berhati hati menerima telepon karena nomor handphone Pj. Bupati Aceh Utara digunakan untuk meminta sejumlah uang dari pejabat yang dihubungi.

Seperti yang diceritakan oleh salah seorang kepala SKPK Aceh Utara, Beliau dihubungi ba’da sholat Magreb. Melihat dua panggilan tidak terjawab Beliau menghubungi ulang. Dengan nada marah yang mengaku Pj. Bupati Aceh Utara menanyakan kenapa tidak mengangkat telpon darinya lalu kepala SKPK disuruh menghadap ke Pendopo Bupati Aceh Utara.

Dengan agak tergesa  kepala SKPK menuju ke Pendopo Bupati Aceh Utara, sesampai disana tidak orang karena Pj. Bupati Aceh Utara berada di Banda Aceh.

Menghadapi situasi ini Kepala SKPK tersebut menghubungi kembali oknum penipu yang jawabannya mereka sudah bergerak ke Banda Aceh dan diminta mentransferkan sujumlah dana.

Mendengar permintaan transfer dana kepala SKPK langsung menutup telpon.

Menyikapi kejadian tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Dayan Albar memohon perhatian kepada seluruh Kepala SKPK untuk tidak merespons adanya penelpon yang mengatasnamakan Pj. Bupati yang melakukan penipuan.

 Modus Penipuan Mengatasnamakan  Pj. Bupati Aceh Utara

Penipuan dengan cara menelepon atau mengirim chat mengatasnamakan seseorang, seperti bupati atau wartawan, sudah berulang kali terjadi. Untuk itu siapapun yang dihubungi oknum seperti ini untuk mengabaikan. Jika ragu, bisa terlebih dahulu menghubungi yang bersangkutan atau melalui orang-orang di sekitarnya untuk mendapat kepastian kebenaran informasi.

Jangan karena dimita atasan lalu dengan segera memenuhi permintaan sesuatu apapun. Apalagi sampai langsung melakukan transfer ketika dimintai uang.